jump to navigation

Dan gelang itu pun tidak pernah melingkar di tangannya December 3, 2009

Posted by danoe87 in Daily Journal.
Tags: , , , , , , , , , , , , ,
comments closed

Terinspirasi dari seorang kawan, sebuah kisah nyata…

Cerita yang banyak beredar di TV entah itu Sinetron ataupun FTV sangat banyak ditemukan cerita dengan tema percintaan sampai-sampai kita sendiri bosan dengan cerita yang intinya itu-itu saja namun dengan model, konflik, latar belakang, dan pelaku yang beraneka ragam. Sekarang saya akan menambah satu lagi cerita yang membosankan ini namun ini bukan karangan fiksi namun benar-benar terjadi.

Alkisah terdapat seorang pemuda merantau untuk menuntut ilmu di salah satu kota besar di Pulau Jawa. Walaupun dengan kemampuan pas-pasan toh akhirnya pemuda ini masuk ke jurusan yang paling banyak peminatnya. Dengan keterbatasan ilmu pemuda ini bersusah payah mengikuti setiap materi yang diberikan di bangku pendidikan karena materi yang diberikan sangat jauh dari kemampuan otaknya. Selain kemampuan akademis yang pas-pasan pemuda ini termasuk golongan orang pemalu jika berhadapan dengan dunia baru terutama jika berurusan dengan mahluk yang dinamakan perempuan. Di lingkungan baru dengan kawan baru dan suasana baru berjalanlah roda kehidupan pemuda ini dalam mengarungi kerasnya kehidupan di kota orang ( kalo keluar negeri kan disebut “di negeri orang” )

Tahun kedua di masa pendidikannya pemuda ini mengikuti suatu kegiatan di jurusannya dimana kegiatan ini memungkinkan setiap orang untuk bertemu orang lain di lain jurusannya. Karena suatu keahlian yang dimiliki sang pemuda (dimana keahlian ini sangat jarang dimiliki orang lain) maka pemuda ini memberikan briefing kepada sekelompok panitia dan saat inilah cerita dimulai. Ketika memberikan Briefing mata pemuda tertuju pada seorang perempuan yang dengan serius memperhatikannya dan mengajukan pertanyaan setiap kali perempuan tersebut kurang bisa memahami paparan yang diberikan oleh sang pemuda. Usai sesi briefing sang pemuda berkenalan dengan perempuan tersebut yang pada akhirnya diketahui bernama Lala, selanjutnya Lala dan sang pemuda berbincang-bincang secara pribadi tentang segala sesuatu yang disampaikan pada briefing.

Singkat kata usailah kegiatan di jurusan dan secara sadar sang pemuda menyadari bahwa dirinya jatuh cinta kepada Lala. Mereka sering melakukan kontak, pulang bersama, dan berbincang-bincang ringan. Ketika melakukan perbincangan sang pemuda sangat serius memperhatikan Lala sampai-sampai sang pemuda mengerti karakteristik dari seorang mahluk tuhan yang bernama Lala tersebut. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, setahun, bahkan dua tahun perasaan di dalam hati sang pemuda terus bersemi namun sayang untuk urusan seperti ini sang pemuda hanya bisa diam, menatap dan memikirkan sang pujaan hati tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata pun agar si perempuan tahu bahwa ada seseorang yang memuja dirinya. Di tahun terakhir karena kesibukan masing-masing mereka jarang bertemu dan seperti biasa sang pemuda tetap menyimpan perasaan dalam hatinya rapat-rapat.

Tidak disangka Lala dan sang pemuda dipertemukan kembali dalam suatu kegiatan yang difasilitasi oleh institusi pendidikan dimana keduanya menuntut ilmu. Saat inilah sang pemuda merasa harus memperbaiki hubungan yang sempat terbengkalai. Sang pemuda bertekat untuk mengutarakan isi hatinya kepada pujaan hati. Sang pemuda sudah mempersiapkan gelang yang akan diberikan kepada pujaan hatinya yang sebelumnya dibeli ketika sang pemuda berkunjung ke pulau dewata pada saat perjalanan dinas. Hubungan menjadi semakin intensif karena sang pemuda dan Lala memang melakukan kegiatan di lokasi yang sama, maka semakin bulatlah tekat sang pemuda.

Usai kegiatan sang pemuda berniat memberikan gelang tersebut kepada pujaan hatinya namun apa daya disaat sang pemuda berupaya mengungkapkan cintanya pada saat itulah sang pemuda baru menyadari bahwa Janur Kuning sudah benar-benar melengkung karena pujaan hatinya telah menerima pinangan laki-laki lain. Dengan perasaan marah, kesal, sedih, campur aduk sang pemuda hanya bisa memandangi gelang yang sudah dipersiapkannya untuk pujaan hatinya. Kemanapun sang pemuda pergi disitulah gelang menyertainya.

Kabar terakhir yang saya dengar sang pemuda tetap tidak bisa melupakan sang pujaan hati dengan segala kenangan yang dilaluinya. Hampir setiap malam sang pemuda selalu terbayang oleh bayangan pujaan hatinya.

Dan Gelang itu pun tidak pernah melingkar di tangan pujaan hatinya…

ditulis pada jam 03.00 AM ketika penulis berjuang keras memejamkan mata dan tidur namun tidak bisa


Copyright © 2008
This feed is for personal, non-commercial use only.
The use of this feed on other websites breaches copyright. If this content is not in your news reader, it makes the page you are viewing an infringement of the copyright. (Digital Fingerprint:
)